Selasa, 02 Desember 2008

Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan

Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan
Windows, bahkan DOS.

Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan
kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum
terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada
beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.

Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut
dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar
tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk
memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah
berpengalaman.

Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun
beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan
dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya.
Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah
dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang.

Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk
tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda
sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang
memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.
Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada
My Computer, pilih Manage.
Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini
Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.

Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk
Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam
harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun
fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.

Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru

Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows
maupun BIOS sekalipun.

Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk
bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa
langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.

Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele
seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan
casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak
mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah
konektor daya dari PSU.

Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau
jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan
konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.

Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan
pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda
khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai
master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara
paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung
diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai
slave.

Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif
jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya
terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting
controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin
menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan
Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh
produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang
digunakannya.

Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap

Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan
lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.

Solusi: Fiuhh…setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah
ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing
terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep
yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard
keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.
Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven
segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti
dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual,
sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central
(http://www.bioscentral.com).
Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D
(yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video
download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam.
Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.

PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan

Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC
tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?

Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus
diperiksa satu per satu secara bertahap.

Langkah 1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply
unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch
PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power
supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam
posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.

Langkah 2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru
pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasangdengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali
komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor
yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat
ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak
akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.

Langkah 3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu
persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih
berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala
sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya
(MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak
akan bereaksi sama sekali.